Sabtu, 04 Agustus 2012


Rambut
Berdasarkan proses pembentukannya, rambut merupakan tunasan kulit yang menyembul keluar permukaan kulit. Hampir seluruh permukaan tubuh manusia yang terbungkus kulit ditumbuhi rambut. Pertumbuhan rambut bervariasi sesuai dengan usia dan jenis kelamin.
Fungsi rambut dalam tubuh manusia masih belum jelas, sehingga peranan rambut manusia lebih mengarah pada estetika. Dalam peradaban manusia, rambut merupakan tanda pembedaan pria dan wanita sehingga dianggap sebagai kekhasan sekunder dalam kaitan pembicaraan tata rias rambut yang dimaksudkan dengan rambut adalah rambut kepala.
 
Rambut merupakan hasil pembentukan dari epidermis, karena itu merupakan ektodermis. Tunas epithelium tumbuh terbenam dalam jaringan embrionik (mesenkim) membentuk kantung akar rambut yang lazim disebut polikula atau folikel rambut dan merupakan awal pertumbuhan rambut.
Potongan melintang tangkai rambut terdiri dari tiga lapisan, jika dilihat dari luar kedalam sebagai berikut :
1.      Kutikel rambut, terdiri dari sel pipih yang saling lekat satu dengan yang lainnya dan berfungsi sebagai pelindung terhadap kekeringan dan penetrasi benda asing. Kutikel rambut menjadi rusak karena penekanan mekanik.
2.      Korteks, terdiri dari serat yang tersusun memanjang yang terikat menjadi satu, dalam keadaan normal terdapat dalam lipatan terbentuk alpha. Jika rambut dilembabkan dan direntangkan, dapat ditarik menjadi membentuk beta memanjang. Lapisan ini berisi pigmen rambut dan ruang udara. Korteks merupakan badan utama rambut, strukturnya merupakan tipe rambut, seperti ikal atau kusam.
3.  Medulla rambut, tersusun dari tiga sampai empat lapisan sel berbentuk gugus yang mengandung karetotialin, butiran lemak dan ruang udara. Rambut mengandung urea, asam urat, xanthin, keratin, glikogen, asam sitrat dan asam laktat kadar rendah. Kemungkinan semua zat ini akan terkandung dalam medulla.
Pada dasarnya rambut hanya mengandung dua jenis pigmen, melanin yang berwarna hitam dan pigmen yang mengandung besi yang berwarna  merah. Warna rambut manusia dapat dibagi menjadi dua corak, keabuan dan merah. Corak rambut keabuan dan hitam legam. Corak rambut merah meliputi perang muda, perang emas, perang coklat dan coklat kehitaman.
Dalam corak rambut keabuan, lebih banyak mengandung melanin, sedangkan dalam corak rambut merah, lebih banyak mengandung pigmen merah. Corak rambut gelap tergantung dari jumlah dan bentuk granul pigman dan ada atau tidak adanya gelembung udara dalam korteks.
Warna setiap batang rambut kepala seseorang tidak sama. Orang berambut pirang juga rambut warna coklat dan abu-abu karena itu pewarnaan rambut yang rata akan menunjukkan bahwa rambut demikian tidak asli.
Seperti halnya kulit pada umumnya, kulit kepala memilki berbagai fungsi, antara lain mengatur kelembaban kulit, mengatur suhu badan, menyelenggarakan mantel asam dan pernafasan kulit. Fungsi kulit yang disebutkan tadi merupakan stabilisator kulit, sehingga keadaan tetap normal.
 
Sediaan Pewarna Rambut
Digunakan dalam tata rias rambut untuk mewarnai rambut untuk mengembalikan warna rambut asalnya atau warna sesuai dengan keinginan pemakai. Sediaan pewarna rambut dikelompokkan menjadi 2 kelas, terdiri dari:
1.  Kelas daya lekat warna, meliputi sediaan pewarna rambut sesuai dengan lama waktu pelekatan warna pada rambut, dibedakan  menjadi:
a.    Pewarnaan rambut semi permanent, adalah pewarnaan rambut yang memiliki daya lekat yang tidak terlalu lama, daya lekatnya ada yang 4 – 6 minggu, ada juga yang 6 – 8 minggu. Pewarnaan rambut ini masih tahan terhadap shampoo, tetapi jika berulang kali dikeramas maka zat warnanya juga akan luntur. Untuk pewarnaan rambut semi permanen biasanya lebih banyak digunakan sediaan pewarna rambut langsung dibandingkan dengan sediaan pewarnaan rambut dengan bahan pembentuk rambut. Daya penetrasi zat warna biasanya sangat terbatas dan daya penetrasinya lemah, sehingga warna rambutnya lebih mudah hilang. Oleh karena itu, pewarnaan rambut semi permanent masih dapat menimbulkan rekasi kulit, perlu dilakukan uji sesitifitas sebelum digunakan sediaan pewarna rambutnya.
b.   Pewarna rambut temporer, adalah pewarnaan rambut dengan maksud untuk menambah cerah dan warna rambut. Dengan daya lekat singkat untuk waktu ynag tidak lama, mudah luntur, daya warna tidak kekal, mudah hilang oleh karena beberapa kali keramas. Pewarnaan rambut demikian hanya untuk menutupi uban, menutupi rambut porus, dan untuk menutupi warna campuran pada rambut agar lebih estetik. Tidak menimbulkan reaksi kulit, tidak diperlukan uji sensitifitas kulit jika zat warna yang digunakan termasuk zat warna yang diizinkan. Untuk pewarnaan rambut temporer, ada beberapa jenis sediaan pewarna rambut yang berbeda-beda sesuai dengan sediaan dasarnya, baik cairan maupun padatan contohnya shampoo, bilasan, campuran shampoo dan bilasan, krayon rambut, krim pewarna rambut, pewarnaan rambut semprot dan pewarnaan rambut serbuk.
c.    Pewarnaan rambut permanent, adalah pewarnaan rambut yang memiliki daya lekat jauh lebih lama dan akan tetap melekat pada rambut hingga :
·      Pertumbuhan rambut selanjutnya dan rambut yang terkena cat pewarna dipotong.
·      Dilunturkan dengan proses pemucatan rambut.
·      Dilunturkan dengan penghilang cat.
Dalam hal ini, sifat lekat zat warna pada rambut dibedakan menjadi pelekatan penetrasi dan pelekatan salut. Hampir semua pewarnaan rambut permanen yang profesional dikerjakan dengan penggunaan zat warna rambut pelekatan penetrasi, dengan sediaan pewarna rambut langsung atau sediaan pewarnaa rambut oksidasi.
Zat Warna
Sediaan pewarnaan rambut setidaknya harus memilki karakter, yaitu :
Ø  Memiliki daya lekat warna sesuai dengan kelas sediaannya, apakah pewarnaan rambut temporer, semi permanen, atau pewarnaan permanen.
Ø  Harus memilki toeransi kulit yang baik dalam hal tidak menimbulkan reaksi kulit, sensitasi kulit
Ø  Tidak mengandung zat warna yang dilarang
Ø  Kadar pengguanan zat warna tidak melebihan batas maksimum yang ditetapkan.
Ø  Memiliki surat izi edar dari BPOM.
Ø  Memenuhi persyaratan wadah, kemasan, label, penandaan yang disebutkan perundangaan.
Zat warna yang digunakan sebagai sediaan perwaarnaan rambut meliputi zat warna, zat pewarna, dan zat pembangkit warna. Zat warna alam terdiri dari simplisia tumbuhan, sediaan galenika dan persenyewaan semisintesis.

 
Zat Warna
Sediaan pewarnaan rambut setidaknya harus memilki karakter, yaitu :
Ø  Memiliki daya lekat warna sesuai dengan kelas sediaannya, apakah pewarnaan rambut temporer, semi permanen, atau pewarnaan permanen.
Ø  Harus memilki toeransi kulit yang baik dalam hal tidak menimbulkan reaksi kulit, sensitasi kulit
Ø  Tidak mengandung zat warna yang dilarang
Ø  Kadar pengguanan zat warna tidak melebihan batas maksimum yang ditetapkan.
Ø  Memiliki surat izi edar dari BPOM.
Ø  Memenuhi persyaratan wadah, kemasan, label, penandaan yang disebutkan perundangaan.
Zat warna yang digunakan sebagai sediaan perwaarnaan rambut meliputi zat warna, zat pewarna, dan zat pembangkit warna. Zat warna alam terdiri dari simplisia tumbuhan, sediaan galenika dan persenyewaan semisintesis.