Rambut
Berdasarkan
proses pembentukannya, rambut merupakan tunasan kulit yang menyembul keluar
permukaan kulit. Hampir seluruh permukaan tubuh manusia yang terbungkus kulit
ditumbuhi rambut. Pertumbuhan rambut bervariasi sesuai dengan usia dan jenis
kelamin.
Fungsi
rambut dalam tubuh manusia masih belum jelas, sehingga peranan rambut manusia
lebih mengarah pada estetika. Dalam peradaban manusia, rambut merupakan tanda
pembedaan pria dan wanita sehingga dianggap sebagai kekhasan sekunder dalam
kaitan pembicaraan tata rias rambut yang dimaksudkan dengan rambut adalah
rambut kepala.
Rambut
merupakan hasil pembentukan dari epidermis, karena itu merupakan ektodermis.
Tunas epithelium tumbuh terbenam dalam jaringan embrionik (mesenkim) membentuk
kantung akar rambut yang lazim disebut polikula atau folikel rambut dan
merupakan awal pertumbuhan rambut.
Potongan
melintang tangkai rambut terdiri dari tiga lapisan, jika dilihat dari luar
kedalam sebagai berikut :
1.
Kutikel rambut, terdiri dari sel pipih yang saling
lekat satu dengan yang lainnya dan berfungsi sebagai pelindung terhadap
kekeringan dan penetrasi benda asing. Kutikel rambut menjadi rusak karena
penekanan mekanik.
2.
Korteks, terdiri dari serat yang tersusun memanjang
yang terikat menjadi satu, dalam keadaan normal terdapat dalam lipatan terbentuk
alpha. Jika rambut dilembabkan dan direntangkan, dapat ditarik menjadi
membentuk beta memanjang. Lapisan ini berisi pigmen rambut dan ruang udara.
Korteks merupakan badan utama rambut, strukturnya merupakan tipe rambut,
seperti ikal atau kusam.
3. Medulla rambut, tersusun dari tiga sampai
empat lapisan sel berbentuk gugus yang mengandung karetotialin, butiran lemak
dan ruang udara. Rambut mengandung urea, asam urat, xanthin, keratin, glikogen,
asam sitrat dan asam laktat kadar rendah. Kemungkinan semua zat ini akan
terkandung dalam medulla.
Pada
dasarnya rambut hanya mengandung dua jenis pigmen, melanin yang berwarna hitam
dan pigmen yang mengandung besi yang berwarna
merah. Warna rambut manusia dapat dibagi menjadi dua corak, keabuan dan
merah. Corak rambut keabuan dan hitam legam. Corak rambut merah meliputi perang
muda, perang emas, perang coklat dan coklat kehitaman.
Dalam
corak rambut keabuan, lebih banyak mengandung melanin, sedangkan dalam corak
rambut merah, lebih banyak mengandung pigmen merah. Corak rambut gelap
tergantung dari jumlah dan bentuk granul pigman dan ada atau tidak adanya
gelembung udara dalam korteks.
Warna
setiap batang rambut kepala seseorang tidak sama. Orang berambut pirang juga
rambut warna coklat dan abu-abu karena itu pewarnaan rambut yang rata akan
menunjukkan bahwa rambut demikian tidak asli.
Seperti halnya kulit pada umumnya, kulit kepala
memilki berbagai fungsi, antara lain mengatur kelembaban kulit, mengatur suhu
badan, menyelenggarakan mantel asam dan pernafasan kulit. Fungsi kulit yang
disebutkan tadi merupakan stabilisator kulit, sehingga keadaan tetap normal.
Sediaan Pewarna Rambut
Digunakan
dalam tata rias rambut untuk mewarnai rambut untuk mengembalikan warna rambut
asalnya atau warna sesuai dengan keinginan pemakai. Sediaan pewarna rambut
dikelompokkan menjadi 2 kelas, terdiri dari:
1. Kelas daya
lekat warna, meliputi sediaan pewarna rambut sesuai dengan lama waktu pelekatan
warna pada rambut, dibedakan menjadi:
a.
Pewarnaan rambut semi permanent, adalah pewarnaan
rambut yang memiliki daya lekat yang tidak terlalu lama, daya lekatnya ada yang
4 – 6 minggu, ada juga yang 6 – 8 minggu. Pewarnaan rambut ini masih tahan
terhadap shampoo, tetapi jika berulang kali dikeramas maka zat warnanya juga
akan luntur. Untuk pewarnaan rambut semi permanen biasanya lebih banyak
digunakan sediaan pewarna rambut langsung dibandingkan dengan sediaan pewarnaan
rambut dengan bahan pembentuk rambut. Daya penetrasi zat warna biasanya sangat
terbatas dan daya penetrasinya lemah, sehingga warna rambutnya lebih mudah
hilang. Oleh karena itu, pewarnaan rambut semi permanent masih dapat
menimbulkan rekasi kulit, perlu dilakukan uji sesitifitas sebelum digunakan
sediaan pewarna rambutnya.
b.
Pewarna rambut temporer, adalah pewarnaan rambut dengan
maksud untuk menambah cerah dan warna rambut. Dengan daya lekat singkat untuk
waktu ynag tidak lama, mudah luntur, daya warna tidak kekal, mudah hilang oleh
karena beberapa kali keramas. Pewarnaan rambut demikian hanya untuk menutupi
uban, menutupi rambut porus, dan untuk menutupi warna campuran pada rambut agar
lebih estetik. Tidak menimbulkan reaksi kulit, tidak diperlukan uji
sensitifitas kulit jika zat warna yang digunakan termasuk zat warna yang
diizinkan. Untuk pewarnaan rambut temporer, ada beberapa jenis sediaan pewarna
rambut yang berbeda-beda sesuai dengan sediaan dasarnya, baik cairan maupun
padatan contohnya shampoo, bilasan, campuran shampoo dan bilasan, krayon
rambut, krim pewarna rambut, pewarnaan rambut semprot dan pewarnaan rambut
serbuk.
c.
Pewarnaan rambut permanent, adalah pewarnaan rambut
yang memiliki daya lekat jauh lebih lama dan akan tetap melekat pada rambut
hingga :
·
Pertumbuhan rambut selanjutnya dan rambut yang
terkena cat pewarna dipotong.
· Dilunturkan dengan proses pemucatan
rambut.
· Dilunturkan dengan penghilang cat.
Dalam hal ini, sifat lekat zat warna pada rambut
dibedakan menjadi pelekatan penetrasi dan pelekatan salut. Hampir semua
pewarnaan rambut permanen yang profesional dikerjakan dengan penggunaan zat
warna rambut pelekatan penetrasi, dengan sediaan pewarna rambut langsung atau
sediaan pewarnaa rambut oksidasi.
Zat Warna
Sediaan pewarnaan rambut setidaknya harus
memilki karakter, yaitu :
Ø Memiliki daya lekat warna sesuai dengan
kelas sediaannya, apakah pewarnaan rambut temporer, semi permanen, atau
pewarnaan permanen.
Ø Harus memilki toeransi kulit yang baik
dalam hal tidak menimbulkan reaksi kulit, sensitasi kulit
Ø Tidak mengandung zat warna yang dilarang
Ø Kadar pengguanan zat warna tidak melebihan
batas maksimum yang ditetapkan.
Ø Memiliki surat izi edar dari BPOM.
Ø Memenuhi persyaratan wadah, kemasan,
label, penandaan yang disebutkan perundangaan.
Zat warna yang digunakan sebagai sediaan
perwaarnaan rambut meliputi zat warna, zat pewarna, dan zat pembangkit warna.
Zat warna alam terdiri dari simplisia tumbuhan, sediaan galenika dan
persenyewaan semisintesis.
Zat Warna
Sediaan pewarnaan rambut setidaknya harus
memilki karakter, yaitu :
Ø Memiliki daya lekat warna sesuai dengan
kelas sediaannya, apakah pewarnaan rambut temporer, semi permanen, atau
pewarnaan permanen.
Ø Harus memilki toeransi kulit yang baik
dalam hal tidak menimbulkan reaksi kulit, sensitasi kulit
Ø Tidak mengandung zat warna yang dilarang
Ø Kadar pengguanan zat warna tidak melebihan
batas maksimum yang ditetapkan.
Ø Memiliki surat izi edar dari BPOM.
Ø Memenuhi persyaratan wadah, kemasan,
label, penandaan yang disebutkan perundangaan.
Zat warna yang digunakan sebagai sediaan
perwaarnaan rambut meliputi zat warna, zat pewarna, dan zat pembangkit warna.
Zat warna alam terdiri dari simplisia tumbuhan, sediaan galenika dan
persenyewaan semisintesis.